PKM UNY Tingkatkan Kompetensi Guru SMA N 1 Seyegan dalam Menerapkan Pembelajaran Mendalam

Sleman, Agustus 2025 - Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Peningkatan Kompetensi Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)” bagi 25 orang guru SMA Negeri 1 Seyegan, Sleman. Kegiatan ini dilaksanakan melalui tiga tahap berbasis model In–On–In yang memadukan pelatihan, praktik dan refleksi. Kegiatan dimulai dengan In-1 (Pelatihan Luring) pada 12 Agustus 2025, dilanjutkan dengan tahap On berupa pendampingan dan penugasan mandiri selama beberapa minggu, serta ditutup dengan In-2 (Refleksi Daring) pada 6 September 2025.

Fokus kegiatan ini adalah penguatan kompetensi guru dalam merancang dan menerapkan pembelajaran mendalam. Melalui penerapan model In–On–In, guru dibimbing untuk memahami konsep, mempraktikkan pembelajaran di kelas, lalu merefleksikan hasilnya secara sistematis. Dipimpin oleh Agung Purwa Widiyan, S.Pd., M.Ed., Ph.D. kegaitan ini juga didukung oleh tim  dosen dan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Pendidikan UNY seperti: Dr. Yuni Astuti, S.IP., M.Pd., Aris Suharyadi, S.Pd., M.Pd., Prof. Dr. Nurtanio Agus Purwanto, S.Pd., M.Pd., Dr. Endang Sri Budi Herawati, S.E., M.Pd., Dr. Drs. Setya Raharja, M.Pd.  Wafiq Farihun Najihah, Hanin Hanifah, Tsalitsa Ummi Isti'a, nah, Tsalitsa Ummi Isti'anah, Pipit Safitri. Selama rangkaian kegiatan, guru menunjukkan keaktifan dan antusiasme yang sangat tinggi, baik pada sesi luring, pendampingan daring, maupun sesi refleksi. Guru terlibat aktif dalam diskusi kelompok, pelatihan konsep pembelajaran mendalam, simulasi pembelajaran, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), serta presentasi rancangan pembelajaran mendalam yang telah mereka kembangkan.

Hasil kegiatan menunjukkan adanya dampak positif terhadap peningkatan kapasitas dan profesionalitas guru. Guru mengalami siklus pembelajaran yang utuh, memahami teori, mencoba praktik hingga merefleksikan hasilnya dengan baik. Serta ada perubahan paradigma yang terjadi pada guru yang awalnya teacher centered menjadi learner centered. Ada kesadaran yang tumbuh dalam diri guru bahwa pembelajaran bukan hanya tentang penyampaian materi tapi proses menciptakan makna. Guru juga mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran yang bermakna, mengintegrasikan teknologi digital dalam asesmen, serta membangun budaya reflektif di lingkungan sekolah. kegiatan ini juga menghasilkan inisiasi berupa terbentuknya komunitas belajar profesional guru yang mendorong  kolaborasi lintas mata pelajaran.